Pelaksanaan Program Makan Siang Bergizi Wilayah 1 Disorot, Kualitas dan Proses Jadi Perhatian



 Langsa // Mitra Rakyat News . Com

Badan Gizi Nasional (BGN) menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi para relawan dapur Wilayah I yang dilaksanakan di Aula Hotel Harmoni, Kota Langsa, pada Minggu (20/9/2025).


Kegiatan ini dipimpin oleh Sawin, S.Pd., M.M., selaku Tenaga Ahli Deputi Penyediaan dan Penyaluran Wilayah I BGN. Sebanyak 350 peserta mengikuti Bimtek, mewakili tujuh dapur BGN yang tersebar di tiga kabupaten/kota, yakni Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang.


Dalam sambutannya, Sawin menjelaskan bahwa tujuan Bimtek adalah memberikan arahan teknis kepada para relawan mengenai tata cara pengolahan makanan yang akan didistribusikan kepada masyarakat penerima manfaat. Ia menekankan pentingnya menjaga kualitas makanan agar tetap layak konsumsi dan aman hingga diterima oleh masyarakat.


> “Setiap dapur BGN memiliki tanggung jawab yang besar. Tidak sedikit yang harus melayani antara 3.500 hingga 4.000 penerima manfaat setiap harinya. Oleh karena itu, proses memasak perlu dimulai lebih awal dan dilakukan secara efisien agar makanan dapat didistribusikan tepat waktu,” ujar Sawin.

Selain itu, ia menambahkan bahwa pengelolaan dapur harus dilaksanakan dengan standar kebersihan dan ketepatan waktu yang tinggi, mengingat skala distribusi yang besar dan kebutuhan masyarakat yang mendesak. Melalui Bimtek ini, diharapkan kapasitas dan koordinasi para relawan semakin meningkat sehingga pelaksanaan program berjalan profesional dan berkelanjutan.


Namun demikian, penggiat sosial Sayid Muhammad menyampaikan pandangan kritis terkait target produksi 3.500 porsi per dapur per hari. Menurutnya, angka tersebut dinilai kurang realistis dan berpotensi menurunkan kualitas makanan.


> “Idealnya, jumlah tersebut dikurangi menjadi sekitar 500 porsi per dapur agar proses pengolahan tidak memakan waktu terlalu lama, sehingga makanan tetap segar dan tidak berisiko mengalami penurunan mutu,” ujar Sayid.


Ia juga menilai bahwa beban produksi yang terlalu besar pada satu dapur dapat mengurangi kesempatan pelibatan pengelola lain dalam program Makan Siang Bergizi. Menurutnya, distribusi pengelolaan yang lebih merata akan mendorong pemerataan kesempatan serta meningkatkan partisipasi masyarakat.


(Aqsha)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama